Sunday, June 28, 2009

Dibaptis

Fhea dibaptis hari ini, Minggu 28 Juni 2009 jam 10.00 am, di GBKP Km. 7, Medan.
Waktu dibawa ke mimbar, masih tidur. Sewaktu dibaptis kepalanya dengan air, Fhea bangun dan menangis. Huehehe, semoga jadi anak Tuhan yang luar biasa ya anakku.

Tuesday, December 23, 2008

Fhea lahir, motor hilang...

Sebuah sisi lain dari kelahiran Fhea yang harus diceritakan adalah bahwa pada saat Fhea lahir, motor Papa ilang.
Sedih memang, tapi ya begitulah. Ternyata kehidupan bukan seperti gunung dan lembah dimana kesedihan dan sukacita datang silih berganti, tetapi seperti rel kereta api yang punya dua jalur, dimana kesedihan dan sukacita bisa saja datang bersamaan.

Malam itu, motor vario warna merah diparkir di malabar. Sudah 2 hari memang terparkir disitu karena Mama Fhea sudah mulai menunjukkan adanya kontraksi, jadi setiap pulang ke Cimahpar selalu membawa mobil.

Tgl 17 desember, jam 9 malam Papa dan Mama ke rumah sakit. Laki Fhea pulang ke rumah jam 12 malam. Gerbang digembok memakai gembok baja. Malam itu Mama Fhea kontraksi sepanjang malam sampai pagi. Laki Fhea berangkat ke rumah sakit dan sampai di rumah sakit 5 menit sebelum Fhea lahir. Saat itu belum sadar bahwa motor sudah diambil orang.

Barulah setelah semua tertawa dan memberi selamat karena Fhea sudah lahir, Ribu Fhea bertanya "Motorndu di cimahpar kan?". Aku jawab "di malabar dong, kan aku bawa mobil". Barulah pada panik, karena hilangnya gembok dan tidak terlihatnya motor langsung berhubungan satu dengan yang lain.

Jadi Fhea lahir, motor hilang.
Hehehe, cukup bersejarah lah kelahiran kam, Fhea. Kam lahir normal dengan biaya 2,5 juta, tapi seperti lahir caesar. Wakakakaka...

Tapi walaupun demikian Fhea, Mama dan Papamu yakin Allah kita yang Maha kaya tidak akan pernah kekurangan melimpahi kita dengan damai sejahtera dan rejeki.
Amin!

Wednesday, December 17, 2008

Suara Surgawi sudah terdengar...


Kamu sudah lahir anakku...

tgl 17 desember 2008
jam 05.50
lahir normal
berat 3,7 kg
panjang 48 cm

wajahmu lucu
matamu mirip mama
alis dan hidung mirip mama
rambutmu tebal
bibirmu unik
kulitmu putih seperti papa
badanmu endut
telingamu mirip papa
kamu cantik seperti mama

Mama dan papa senang kamu bisa lahir ke dunia.
Waktu kamu lahir, papa ada di dalam ruangan
nemani mama.
Dia pengen sekali kamu lahir normal, tidak operasi. Jadi papa harus masuk untuk kasih motivasi mama supaya bisa kuat ngeluarin kamu. Mama-mu hebat sekali! Dia wanita luar biasa yang punya keinginan kuat dan Tuhan sungguh memberi dia kekuatan luar biasa dalam proses persalinan. Papa selalu berdoa juga supaya Tuhan berikan kekuatan lebih supaya Mama bisa lahir normal. Dan akhirnya kamu bisa lahir dengan normal, sesuai dengan cita-cita Mamamu. Praise the Lord.

Jadi sewaktu tgl 17 des, pagi-pagi sudah ada kontraksi. Papa sudah mau tidak masuk kerja. Tapi mama bilang, tidak apa-apa, lagipula dia masih harus ke sekolah untuk ngawas ujian. Sampai papa di jakarta-kantor, mama bilang dia sudah periksa ke rs dan sudah bukaan 2. Papa buru-buru pulang lagi ke bogor. Periksa lagi ke rs, Bibi Bidan Tya bilang masih harus sering jalan supaya gampang lahirannya. Kamu sudah besar di dalam kandungan anakku, jadi diprediksi cukup susah nanti ngeluarinnya.

Akhirnya jam 9 malam, Mama sudah kesakitan. Dibawa ke rs, dan masuk ke ruang bersalin. Jam 10 malam, air ketuban pecah.
Di samping Mama ada ibu umur 16 tahun sedang partus (lahiran), dia teriak-teriak dan mengumpat tidak jelas karena kesakitan. Mama segera dipindah ke ruang inap dan pergi dari situ, supaya Mama tidak ketakutan duluan sebelum proses persalinan. Di ruang inap, kontraksi masih blm terlalu meningkat. Jam 11.30 malam Mama dipindah lagi ke ruang bersalin. Papa tidak boleh masuk ke ruangan. Jadi Papa nunggu sambil duduk di depan kolam ikan. Menunggu dengan cemas.

Jam 12.15 Papa dipanggil Bidan, supaya beristirahat dulu. Karena belum ada bukaan selanjutnya, masih bukaan 3. Papa bilang ke Mama supaya Papa tidur di ruang inap saja, agar Mama bisa sering dikontrol oleh suster. Tapi Papa tidak bisa tidur juga. Terus terjaga. Sampai jam 3.30 pagi, Papa keluar kamar dan menuju kamar bersalin lagi. Setelah menemui Bidan, setuju untuk diinduksi pada jam 4.30 selama 1.5jam karena proses bukaan berhenti di bukaan 6. Karena mau tidak mau jam 7 pagi kamu sudah harus dikeluarkan--karena air ketuban sudah pecah dari tadi malam--jadi harus ditingkatkan kontraksi Mama.
Mamamu kesakitan sewaktu mulai diinduksi. Tapi proses bukaan masih berjalan lambat. Jam 5.30 Bibi Bidan Tya menemui Bapak, dia bilang siap-siap untuk proses kelahiran dengan operasi, karena batas waktu hanya sampai jam 6 pagi. Dokter sudah siap dihubungi untuk melakukan operasi.

Tapi kamu memang anak yang baik Fhea, jam 5.40 Papa dipanggil Bidan dan dibilang bahwa Mama sudah siap bersalin. Ditanya Papa apakah mau di dalam. Sebelumnya Mama selalu minta Papa nemanin Mama di dalam ruangan kalau melahirkan, jadi Papa bilang mau ikut ke dalam ruangan. Mama sudah terlihat kesakitan dan kecapaian. Papa langsung disuruh Bidan pegang kepala Mama dan mengangkat pundaknya supaya sampai ke dada ketika disuruh 'ngeden'.

Proses yang luar biasa cepat, dan sungguh kuasa Tuhan ajaib. Mamamu seperti beroleh kekuatan yang baru untuk 'ngeden'. Terlebih pada saat-saat terakhir, ketika sebenarnya Mama sudah habis tenaga, dia harus 'ngeden' panjang...Bidan langsung bilang ke Papa "Ayo kasih motivasi ke Chicha, mau tidak mau harus ngeden...". Papa bilang ke Mama "Ayo dek, ini yang terakhir, kam harus kuat...kam pasti bisa!".

Mamamu memang luar biasa. Kamu akhirnya keluar dengan kelahiran normal. Mamamu langsung tersenyum bahagia, dan seperti tidak lagi merasakan kesakitan yang barusan terjadi.

Laki sampai di rs pas waktu Papa sedang di dalam. Jadi dia sempat bingung 5 menit di luar. Tapi sewaktu Papa keluar ruangan, melihat Laki dengan muka cemasnya. Dan Papa bilang "Sudah lahir pak! Normal! Mama dan anak sehat-sehat!". Laki langsung menjabat tangan dan bilang "Selamat sudah menjadi bapak! Wah, ternyata Fhea menunggu Laki-nya baru mau keluar".

Papa dan Mama bahagia sekali ketika mendengar tangisan pertamamu. Suaranya keras menggelegar! Seperti sudah siap untuk bernyanyi dan menyuarakan suara dari Sorga.
We love you!

Praise the Lord!

Tuesday, October 14, 2008

Voofhea Chiara Kembaren

soon, you'll be born to this world...
about 25th, december 08.
we have planned this name for you.
VOOFHEA CHIARA KEMBAREN.

Meaning :
  • Voofhea. Akronim dari "Voice of Heaven". Your voice will be sound amazingly, singing greatly, and spead out the word of truth, the word of God.
  • Chiara. Asal kata : Italia. Makna sebenarnya : "jernih". Makna yang tersirat: "dimateraikan". Ayat Alkitab : Wahyu 21:21 NKJV "Dan jalan dari kota tersebut terbuat dari emas murni, bagaikan kaca yang transparan", taken from meaning of 'road in heaven'. It also mean 'chicha itor anak pertama'
  • Kembaren. As your father family name

your 'gonna be' parents,
~Julbintor Kembaren
~Chicha Wisina Barus